Contoh Penggunaan Copywriting yang Efektif
Apa itu Copywriting ?
Copywriting bukanlah orang yang bertanggungjawab terhadap copyright , karena masih ada orang yang mengira seperti itu. Peran dan tanggungjawab utama dari copywriting adalah membuat dan merangkai sebuah kalimat atau kata-kata yang memiliki tujuan untuk membujuk (persuasion), menimbulkan aksi (action), dan promosi(promotion). Copywriting membutuhkan kemampuan untuk memahami keinginan dan minat orang yang membaca sehingga copywriter bisa menulis dengan tepat.
Sebenarnya copywriting ada dimana — mana. Kesuksesan dan keefektifan seorang copywriter terjadi saat seseorang tidak merasa sedang membaca sesuatu. Kata-kata yang digunakan tidak terasa sedang berjualan (direct selling). Ini dikarenakan ada sebuah cerita yang dikomunikasikan sehingga seolah-olah brand tersebut berbicara langsung ke konsumen. Dan secara tidak kita sadari kita sudah melakukan checkout , sudah subscribe , atau sudah melakuakn aksi yang lain.
Berikut adalah beberapa contoh Copywriting yang efektif
1. To the point
RX bar adalah salah satu brand snack di Chicago. Biasanya orang yang sangat peduli dengan apa yang mereka makan akan membaca bahan yang ada di belakang kemasan. Alih-alih membuatnya di belakang kemasan di sini RX Bar membuat bahan di depan kemasan dan membuatnya menjadi sangat besar sehingga orang sangat mudah membaca dan tidak perlu kesusahan mencari dengan ukuran font yang kecil.
Produk Innocent produk minuman berbahan buah asli dari london. Dengan menaruh tagline sebesar itu, konsumen tidak perlu lagi membingungkan apakah minuman ini hanya dari perasa saja atau dari buah segar asli .
Plaform menulis Medium. Sama seperti Youtube, Airbnb, dan Gojek. Mereka tidak perlu memproduksi konten artikel sendiri, content writerlah yang memproduksi untuk Medium. Medium menyediakan fitur agar tidak ada iklan, iklan pop up , clickbait dan lain-lain. Yang mana itu menyebabkan visitor malas untuk fokus membaca.
2. Copywriting yang membuat anda merasa spesial
Membuat orang yang membaca merasa eksklusif dengan cara menggunakan kata “anda”, “kamu”, dll. Dan juga memberi kata-kata seperti “eksklusif “ , “khusus”, “unik”, dll untuk memberikan kesan mereka masuk ke sebuah komunitas yang hanya orang tertentu saja yang bisa masuk.
3. Copywriting yang memberikan kesan FOMO
Efek FOMO (Fear Of Missing Out) ini agak sedikit tricky dan jika salah digunakan maka tidak akan berdampak apa-apa terhadap brand kita. Di sini Spotify sudah memiliki nama yang besar sehingga pada saat spotify memanfaatkan promo 3 bulan free semua orang akan menyerbu “umpan“ dari spotify ini.
Yang membuat banyak orang yang menggunakan layanan 3 bulan free ini adalah karena spotify membuat Scarcity Effect dengan hanya membuka layanan Spotify Premium ini selama 7 hari . Sehingga banyak orang yang tidak ingin kesempatan ini (FOMO).
4. Copywriting yang memahami pembacanya
Kartu Cards Against Humanity ini memang tidak dianjurkan untuk anak-anak. Oleh karena itu mereka menggunakan kata-kata seperti “Your Dumb Question” yang mana ini sangat menggugah pembaca daripada hanya menggunakan “FAQ”. Tidak ada maksud dari brand untuk menyinggung pembaca , justru pembaca akan memiliki relasi terhadap brand ini.
5. Copywriting yang menunjukkan apa yang akan kamu dapat
Skillshare ini adalah platform belajar online. Alih-alih menggunakan kata-kata “ambil kelas di sini” , “Belajar online di sini” mereka menggunakan kata — kata seperti kreatifitas, play, learn, make , discover yang mana menggugah orang untuk semakin penasaran dan ingin untuk memulai belajar di sini.
6. Copywriting yang menyelesaikan masalah kita
Asana ini adalah alat manajemen proyek. Mereka tidak menjelaskan siapa mereka dan fitur-fitur yang mereka punya. Mereka malah membagikan bagaimana mereka menghadapi banyaknya tanggungan pekerjaan sehingga menjadi lebih mudah (less busywork). Bahkan mereka memiliki video yang menyediakan pembahasan lebih detail dan pemahaman bagaimana mereka mempermudah pekerjaan yang rumit dan banyak.
